Selasa, 31 Juli 2012

Madrid Naikkan Harga Buat Modric, Spurs Masih Menolak

London - Untuk kedua kalinya usaha kongkret Real Madrid untuk mendapatkan Luka Modric belum membuahkan hasil. Meski sudah menaikkan harga penawarannya, tapi mereka tetap ditolak Tottenham Hotspur.

Dilansir Dailymail, Madrid kabarnya telah mengirim proposal kedua bernilai 38 juta poundsterling untuk menebus Modric dari White Hart Lane. Angka ini lebih tinggi 8 juta pounds dari penawaran pertama mereka.

Akan tetapi, ketua Tottenham Daniel Levy bergeming pada banderol yang telah dipasang buat Modrid, yakni 40 juta pounds. Maka, untuk kedua kalinya pula Spurs merespons Madrid dengan "maaf, tidak bisa".

Spurs bersikeras menghargai Modric sangat mahal karena gelandang internasional Kroasia itu masih punya sisa kontrak yang lama di London, yakni empat tahun lagi. Itu sebabnya, jika tak ada yang mencapai angka banderol tersebut, mereka akan terus membujuk si pemain supaya bertahan.

Sementara itu Madrid mungkin saja tidak melanjutkan penawarannya lagi dan memilih menyudahi negosiasi yang sudah berlangsung cukup lama itu dengan pihak Spurs.

( a2s / mfi )

Kembali ke Timnas Belanda, Kluivert Merasa Terhormat

Amsterdam - Patrick Kluivert ditunjuk sebagai salah satu asisten di tim nasional Belanda. Terkait penunjukkan tersebut, pria berusia 36 tahun itu mengaku merasa terhormat.

Kluivert adalah salah satu nama yang ditunjuk sebagai asisten oleh pelatih Louis van Gaal. Asisten pelatih lainnya adalah Danny Blind.

Tiga orang ini akan berusaha mengembalikan supremasi sepakbola Belanda usai kegagalan di Piala Eropa 2012. Tugas pertama mereka adalah meloloskan Oranje ke Piala Dunia 2014.

"Saya merasa terhormat mengemban tugas ini. Sangat menyenangkan bisa bekerja bersama pemain-pemain terbaik di Belanda," ucap Kluivert seperti dikutip Soccerway.

"Saya bermain selama sekian tahun untuk timnas. Jadi, senang sekali bisa kembali," tambahnya.

Kluivert memperkuat Belanda pada periode 1994-2004 dan mengoleksi 79 caps. Dia adalah pencetak gol terbanyak di timnas Belanda dengan 40 gol. Kluivert pensiun pada tahun 2008 dan klub terakhirnya adalah Lille.

( mfi / a2s )

Simon Coba Temukan Kelemahan Chong Wei

London - Simon Santoso dihadapkan pada laga berat di Olimpiade London 2012 dengan melawan unggulan teratas Lee Chong Wei. Kendati punya rekor buruk, Simon akan berupaya mencari kelemahan lawan untuk menang.

Usai memenangi laga penyisihan terakhirnya kontra Michael Lahnsteiner, Simon yang menduduki rangking enam dunia akan melawan Lee di babak 16 Besar pada Rabu (1/8/2012) siang waktu setempat.

Menurut catatan pertemuan di antara keduanya Chong Wei lebih diunggulkan dengan memenangi tujuh dari delapan kali berjumpa.

Chong Wei sukses mengalahkan Simon di lima perjumpaan pertama sedangkan kemenangan pertama Simon baru didapat di Jepang Terbuka Superseries 2009 usai bertarung tiga set dalam laga babak kedua.

Sementara di dua perjumpaan terakhir berhasil disapu bersih oleh Chong Wei. Kekalahan terakhir Simon atas pebulutangkis nomor dunia dunia ini terjadi di Kejuaraan Dunia Superseries 2011 di Liu Zhou, China.

Meski lawan jauh lebih superior, Simon merasa kemenangan bukan mustahil bisa direbut. Ia siap tampil maksimal dan mencari kelemahan sang lawan.

"Dalam undian (Taufik Hidayat dan aku) tidak beruntung karena kami bertemu Chong Wei dan Lin Dan (di babak pertama knock out)," ujar Simon yang dikutip YahooSports.

"Di awal kami bermain melawan pebulutangkis rangking rendah tapi kami berdua sekarang bertemu dengan Lee dan Lin. Itu sungguh tidak beruntung. Aku akan mencoba menemukan kelemahaan Lee dan memanfaatkannya," pungkas Simon.

( rin / mrp )

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!


Sikat Brasil, Inggris Ingin Jaga Momentum

LONDON, KOMPAS.com - Kapten tim sepak bola putri Inggris Raya, Casey Stoney bangga dapat mengalahkan Brasil di Olimpiade London 2012. Kemenangan 1-0 lewat gol Stephanie Houghton dijadikannya pelipur lara saat dirinya hanya menjadi penghangat bangku cadangan di Euro 2005.

Namun kini, di hadapan 70.584 penonton yang memadati Stadion Wembley, London, wanita 30 tahun itu memimpin negaranya mengalahkan tim kuat Brasil. Jumlah penonton pada pertandingan itu adalah rekor penonton terbanyak dalam ajang sepak bola wanita internasional.

"Itu adalah momen paling membanggakan dalam hidupku. Suporter kami luar biasa. Mereka mengantarkan kami meraih kemenangan," ujar Stoney setelah pertandingan, Selasa (31/7/2012).

Menurutnya, Inggris Raya memang pa ntas menang. Meski Brasil menciptakan banyak peluang, namun tuan rumah lebih jitu memanfaatkan peluang.

"Aku rasa Brasil tidak akan memprotes hasil akhir. Mereka kuat, namun kami berhasil menggagalkan usaha mereka dan kami menciptakan peluang yang lebih baik. Kami menyerang dengan kecepatan dan determinasi  tinggi," lanjut Stoney.

Kemenangan 1-0 atas Brasil membuat tim asuhan Hope Powell menjadi pemuncak Grup E dan akan menghadapi Kanada pada babak perempat final di Stadion City of Conventry pada Jumat (3/8/2012). Dan, Stoney tidak berniat menurunkan 'gigi' pada pertandingan ini dan sebisa mungkin memanfaatkan momentum bagus itu.

"Kami harus tetap menang. Kami harus fokus pada pertandingan berikutnya, pertandingan besar melawan Kanada. Menjadi pemuncak grup tidak akan berarti apa-apa bila Anda menurunkan performa. Kami punya beberapa pemain hebat di skuad. Kuharap mereka dapat menangkap gairah dan semangat juang yang ditunjukkan fans dan negara di belakang kami," pungkas Stoney.

Di pertandingan perempat final lainnya, juara bertahan Amerika Serikat akan menghadapi Selandia Baru. Sementara Swedia akan ditantang Perancis. Brasil yang menjadi runner-up Grup E dibawah Inggris Raya akan menghadapi juara Piala Dunia, Jepang.

Ganda Putri Utama China Juga Terancam Hukuman

Ganda Putri Utama China Juga Terancam Hukuman

Rabu, 1 Agustus 2012 | 11:47 WIB

Dibaca:

Kompas/Gatot Widakdo Pasangan China Wang Xiaoli/ Yu Yang.

LONDON, Kompas.com - Delapan pebulu tangkis puteri dituduh  oleh BWF bermain tidak sungguh-sungguh di babak penyisihan grup bulu tangkis Olimpiade London.

Empat ganda puteri tersebut termasuk ganda Indonesia, Greysia Polii/Meiliana Jauhari serta ganda terkuat dunia asal China, Yu Yang/Wang Xiao Li serta dua dua ganda Korea terancam sanksi oleh pihak BWF akibat perilaku mereka di lapangan.

Empat pasangan ini mendapat cemooh dari penonton di Wembley Arena, London, Selasa karena bermain asal-asalan. Mereka cenderung mencari kekalahan dengan sengaja menyangkutkan bola ke net atau memukul bola  melebar.

Para pemain ini dianggap senegaja melakukan hal tersebut untuk menghindari pertemuan dengan lawan-lawan yang kuat di babak perempatfinal yang berlangsung dengan sistem gugur.

BWF mengatakan akan menyelidiki jalannya pertandingan antara ganda China, Yui Yang/Wang Xiao Li saat menghadapi ganda Korea Selatan, Jung Kyung/Kim Ha Na serta per tandingan antara Greysia Polii/Meiliana Jauhari menghadapi Ha Je/Kim Min-Jung.

Pertandingan antara Yu/Wang dan Jung/Kim berlangsung lamban dan membosankan. Yu/wang dicurigai ingin menghindari pertemuan dengan pasangan China lainnya, Tian Qing/Zhao Yunlei yang menjadi runner up di grupnya.

Yu Yang sendiri menolak tuduhan tersebut. "Kami sudah lolos, mengapa harus membuang tenaga? Akan sulit bermain habis-habisan karena babak sistem gugur akan berlangsung besok."

Wasit turnamen, Torsten Berg sempat memberi kartu hitam sekaligus mendiskualifikasi ganda Indonesia dna Korea Selatan, namun kemudian membatalkan. "Kami akan memandang serius kasus ini dan sebagai wasit saya sudah mengambil tindakan dan akan membuat laporan ke BWF."

"Kami akan memandang serius kasus ini dan sebagai wasit saya sudah mengambil tindakan dan akan membuat laporan ke BWF."

Editor :

A. Tjahjo Sasongko

Soal Carroll, West Ham Sepakati Liverpool

LONDON, KOMPAS.com - West Ham United akhirnya mencapai kesepakatan dengan Liverpool untuk peminjaman semusim penuh bagi Andy Carroll.

Banderol yang disepakati adalah 2 juta pounds (sekitar Rp 36 miliar). Namun, jumlah itu akan membengkak menjadi 17 juta pounds (sekitar Rp 255 miliar) jika "The Hammers" menginginkan servis Carroll secara permanen di akhir musim ini.

Namum, pria berusia 23 tahun itu diprediksi enggan beralih ke Upton Park setelah masa peminjamannya selesai.

Carroll harus rela pergi dari Anfield musim ini setelah kebutuhan striker Pelatih Brendan Rodgers surplus setelah kedatangan Fabio Borini dari AS Roma.

Carroll memang kesulitan beradaptasi dengan pola permainan Liverpool setelah dibeli mahal dari Newcastle United dengan label 35 juta pounds (sekitar Rp 525 miliar) pada Januari 2011.

Terbukti, ia hanya mampu mencetak sebelas gol dalam 56 penampilan b ersama klub Merseyside.

Statistik Karier Andy Carroll
Newcastle (2006-11): 33 gol/ 91 laga
Preston (pinjam Agustus 2007/08): 1 gol/ 12 laga
Liverpool (2011-sekarang): 11 gol/ 56 laga
Inggris (2010-sekarang): 2 gol/ 7 laga

FIFA Tindak Lanjuti Sejumlah Insiden Olimpiade

LONDON, KOMPAS.com - Organisasi sepak bola tertinggi dunia, FIFA, akan menindaklanjuti sejumlah laporan insiden selama laga cabang olahraga sepak bola di Olimpiade London 2012 berlangsung. Spanyol dan Kolombia akan menjadi dua tim yang paling awal diselidiki FIFA.

Spanyol akan diselidiki menyusul insiden yang terjadi seusai laga dengan Honduras. Spanyol secara mengejutkan tersingkir di awal penyisihan grup setelah mengalami dua kali kekalahan, dari Jepang dan Honduras.

Tujuh pemain, termasuk gelandang Spanyol yang kini bermain untuk klub Inggris, Chelsea, Juan Mata, akan dimintai keterangan terkait insiden dengan pemain Honduras di lorong ruang ganti pemain.

Selain menyelidiki insiden di antara kedua tim, FIFA juga akan menyelidiki tekanan dari para pemain "La Furia Roja" kepada wasit asal Venezuela, Juan Soto, saat memimpin pertandingan. Tekanan dari pemain Spanyol berbentuk protes terlalu berlebihan karena Juan Soto menolak memberik an hadiah penalti bagi Spanyol saat pertandingan hampir berakhir.

Pertandingan kedua tim berlangsung keras sehingga wasit mengeluarkan tujuh kartu bagi Spanyol dan enam kartu bagi Honduras.

FIFA menyatakan sanksi lebih berat akan diberikan jika dalam penyelidikan ditemukan pernyataan yang mengancam atau menghina petugas pertandingan.

Selain menyelidiki insiden setelah laga Spanyol-Honduras, FIFA juga telah menerima laporan adanya pemukulan terhadap anggota tim sepak bola putri Amerika Serikat. Mata kanan penyerang AS, Abby Wambach, lebam setelah laga melawan tim putri Kolombia. Ofisial tim putri AS secara informal melaporkan dugaan pemukulan Abby oleh Lady Andrade (Kolombia) pada laga yang dimenangi tim AS itu.

Wambach mendesak FIFA segera bertindak, sedangkan Andrade membantah telah dengan sengaja memukul. "Kejadian itu tidak disengaja, apalagi saat pertandingan berlangsung," katanya berkilah.

Alex Stone, juru bicara FIFA, menyatakan, komit e disiplin akan menyelidiki insiden itu.

Lagu kebangsaan

Kapten tim Inggris Raya, Ryan Giggs, meminta para pendukung tim yang non-Inggris tidak mengeluarkan suara yang bernada mengejek saat lagu kebangsaan berkumandang, terutama saat laga menentukan melawan tim Uruguay, Rabu (1/8).

Pemain sayap klub Manchester United itu mengakui tidak ikut serta menyanyikan lagu kebangsaan Inggris saat dikumandangkan menjelang laga karena alasan pribadi.

"Saya berharap tidak ada ejekan saat lagu itu dikumandangkan. Lagu kebangsaan Inggris sama dengan lagu kebangsaan Wales, Skotlandia, atau Irlandia Utara. Harus dihormati," ujarnya tegas. (AP/REUTERS/MHD)

Szczesny: Tanpa RVP pun, Arsenal Tetap Kuat

London - Arsenal di ambang kehilangan bintangnya Robin van Persie. Kiper The Gunners Wojciech Sczczesny tak khawatir karena diyakini dia timnya kini sudah lebih kuat dari musim lalu.

Van Persie sudah menegaskan niatnya untuk tidak memperpanjang masa tinggalnya di Emirates yang akan berakhir pada tahun depan. Ini berarti Arsenal harus buru-buru menjualnya jika tak mau kehilangan kaptennya itu secara gratis.

Untuk mengantisipasi kepergian Van Persie, Arsene Wenger telah melakukan serangkaian pembelian pemain baru seperti mendatangkan Lukas Podolski dari Koeln dan top skorer Ligue 1 musim lalu Olivier Giroud.

Belum cukup dua pemain depan tersebut, 'Gudang Peluru' disebutkan masih memburu dua pemain tengah dari La Liga yaitu Santi Cazorla (Malaga) dan Nuri Sahin (Real Madrid).

Bagi Arsenal, kehilangan tulang punggung tim bukan sesuatu hal yang harus ditakuti lagi. Musim lalu, tim London Utara ini sempat ditinggal oleh Cesc Fabreg as dan Samir Nasri. Kepergian keduanya membuat tim terseok-seok di awal musim sebelum akhirnya mampu finis di urutan tiga.

Kini seiring dengan adanya pemain baru yang didatangkan dan skuad yang kian padu serta bertambahnya pengalaman, Szczesny cukup optimistis Arsenal tetap bisa bersaing dalam perebutan gelar kendati Van Persie hengkang.

"Akan mengecewakan jika di pergi karena Robin adalah kapten kami dan dia pemimpin tim. Aku akan senang sekali memiliki dia di klub ini. Dia masih pemain Arsenal dan kami tetap mendukung dia," ujar kiper internasional Polandia itu di Daily Mail.

"Di awal pramusim tahun lalu semua orang mengatakan kiamat dan menyedihkan dengan kepergian pemain di klub. Tidak ada seorangpun yang tertinggal di klub saat ini. Kami kini punya pemain baru, kami lebih kuat dalam pertahanan jadi kami kini berada di posisi yang lebih bagus."

"Memang rasanya berbeda pada tahun lalu karena kami tahu Samir (Nasri) dan Cesc (Fabregas) akan pergi tapi kini kami lebih percaya di skuad. Kami lebih percaya diri bahwa semua pemain yang kami punya cukup bagus untuk bermain di klub ini dan bersaing untuk trofi."

"Pemain yang masih kurang pengalaman di musim lalu telah memiliki pengalaman itu. Kami punya sejumlah pemain baru, lebih banyak pemain baru yang bisa mencetak banyak gol," tuntas Szczesny.

( rin / mfi )

Madrid: Kalau Mau Kaka, Beli dong, Milan

Madrid - Real Madrid berharap AC Milan lebih serius dalam upayanya mendapatkan Kaka. Kalau menginginkan pemain Brasil itu, Milan diharapkan membeli, dan bukan sekadar meminjam.

Perkembangan terakhir mengenai isu transfer ini, disebutkan bahwa Madrid sudah menjadwalkan pertemuan lanjutan dengan pihak Milan. Pada 8 Agustus mendatang, kubu Los Blancos berharap Rossoneri memberi penawaran materil yang lebih kongkret.

Sejauh ini Milan baru berani mengajukan proposal peminjaman. Mereka juga ingin Madrid menanggung sebagian gaji Kaka apabila setuju bermain lagi untuk klub Italia tersebut. Si pemain sendiri kabarnya bersedia diturunkan gajinya, dari 10 menjadi 7 juta euro per tahun.

Pelatih Madrid Jose Mourinho telah mengatakan bahwa dirinya tidak terlalu risau dengan status Kaka. Jika memang ada yang menawar dengan harga cocok, ia akan melepas. Jika tidak, ia tetap dengan senang hati mempertahankan pemain terbaik dunia 2007 di Sa ntiago Bernabeu.

Mourinho juga tetap menyiapkan Kaka untuk ikut tur pramusim ke Amerika Serikat, di mana Madrid akan bertanding melawan Los Angeles Galaxy pada Sabtu depan.

Kaka adalah salah pemain Madrid yang paling dicintai publik Amerika. Bahkan, klub New York Red Bulls telah melayangkan pinangan untuk memboyong Kaka, tapi pemain 29 tahun itu mengaku masih ingin melanjutkan kariernya 1-2 tahun lagi di Eropa.

( a2s / mfi )

Milan Pinjamkan Taiwo ke Kiev

Kiev - Karier Taye Taiwo rupanya tak begitu berkembang di AC Milan. Mulai musim depan ia kembali akan dipinjamkan ke klub lain dan kali ini Dynamo Kiev ynag meminjamnya.

Taiwo bergabung dengan Milan musim panas lalu dengan status bebas transfer, setelah kontraknya habis bersama Marseille.

Tapi sayang Taiwo tak mampu bersinar selama enam bulan pertama memakai seragam merah-hitam dan hanya tampil delapan kali di seluruh kompetisi --lebih banyak dari bangku cadangan.

Di pertengahan musim lalu, Taiwo dipinjamkan ke Queens Park Rangers dan ia tampil lumayan baik dengan 15 kali tampil serta mencetak satu gol. Namun, tempatnya di Milan sepertinya tak ada setelah klub Italia itu kembali meminjamkan bek asal Nigeria.

Taiwo mulai musim depan akan berkostum Kiev dengan status pinjaman selama setahun. Klub asal Liga Ukraina itu akan memberikan 500 ribu euro sebagai mahar dan punya opsi mempermanenkan kontrak Taiwo dengan banderol 2 juta euro.

"Klub Ukraina bisa mengonfirmasi bahwa si pemain sepertinya akan melakoni tes medis seperti biasanya malam ini sebelum dikontrak oleh klub," demikian pernyataan resmi Kiev.

"Sesi foto akan diadakan sebelum acara (penandatanganan kontrak itu)."

( mrp / rin )

Hindari Kejaran Fans, Balotelli Ngumpet di Toilet

Manchester - Mario Balotelli lagi-lagi terlibat insiden yang cukup menggelikan di luar lapangan sepakbola. Dia mengunci diri di dalam toilet bandara hanya demi menghindari kejaran fans.

Balotelli adalah salah satu pemain Manchester City yang mendapatkan libur lebih panjang usai Piala Eropa 2012. Oleh karena itulah, dia tak mengikuti tur The Citizens ke Asia.

Balotelli baru akan memulai latihan pra-musim pada pekan ini. Penyerang berusia 21 tahun itu mendarat di Manchester pada Senin (30/7/2012) kemarin.

Nah, saat tiba di Bandara Manchester itulah Balotelli terlibat insiden kecil. Saat dia menunggu bagasi, fans yang melihatnya langsung mengerubutinya untuk berfoto dan meminta tanda tangan.

Namun, jumlah fans yang menyerbu Balotelli ini terus bertambah banyak. Merasa panik, Balotelli kemudian mengambil langkah seribu dan menuju toilet bandara. Di situlah dia mengunci diri.

Balotelli baru bisa keluar dari toilet s etelah mendapatkan pertolongan dari staf bandara. Pemain yang mencetak tiga gol di Piala Eropa 2012 ini akhirnya juga meninggalkan bandara lewat pintu khusus staf sebelum masuk ke mobil jemputan.

Ah, ada-ada saja.

( mfi / mrp )

Pearce: Hidup-Mati Tim Inggris Raya

LONDON, KOMPAS.com - Pelatih kepala tim nasional sepak bola Inggris Raya, Stuart Pearce, menyadari bahwa timnya menghadapi situasi pelik saat menghadapi Uruguay di laga penyisihan terakhir dalam cabang sepak bola putra Olimpiade 2012, Rabu (1/8/2012). Jika kalah, habislah riwayat tim tuan rumah di cabang sepak bola pria ajang olah raga akbar sedunia ini.

Malang bagi Inggris Raya, di laga terakhir penyisihan, mereka harus berhadapan dengan tim favorit seperti tim asuhan Oscar Tabarez itu.

"Kami berada dalam semacam skenario masing-masing dengan Uruguay. Sejujurnya ini semacam pertaruhan hidup mati yang sangat sulit," tuturnya seperti dilansir situs resmi FA.

"Ini semuanya tentang cara bermain, ini akan menjadi laga yang menarik pada hari Rabu, namun kami tahu kami memiliki banyak pekerjaan sulit yang harus dilakukan," lanjutnya kemudian.

Ryan Giggs dan kawan-kawan sebenarnya sudah mengawali babak penyisihan dengan baik melalui kemenangan 3-1 atas timnas Uni Emirat Arab di Wembley. Namun, mereka kemudian ditahan imbang oleh timnas Senegal dengan skor 1-1.

Inggris Raya memimpin grup dengan perolehan 4 poin, sama dengan perolehan poin Senegal di tempat kedua. Sementara itu, Uruguay berada di tempat ketiga dengan perolehan tiga poin. Oleh karena itu, posisi Inggris Raya belum aman sama sekali untuk bisa melaju ke babak berikutnya.

Pearce lalu memuji Senegal yang berhasil menahan imbang Inggris Raya di Old Trafford, Kamis lalu. Baginya, selain kekuatan tim, tim asuhan Abdoukarime Diouf itu juga disertai keberuntungan. Di laga terakhir, Senegal hanya akan berhadapan dengan UEA yang sudah pasti akan pulang.

"Senegal memiliki posisi yang sangat kuat, (akan) bermain melawan tim yang hampir pulang. Mereka tampak sangat pasti maju ke babak berikutnya dan salah satu dari kami (Inggris Raya atau Uruguay) ha rus berjuang dan bergabung dengan mereka," katanya.

Sementara itu, jelang laga melawan Uruguay, pemain sayap tim, Scott Sinclair, yang mencetak salah satu gol tim ketika menang melawan UEA, mengharapkan dukungan suporter di Stadion Millenium, besok. PemainSwansea City itu berharap menerima dukungan yang sama besarnya dengan yang mereka terima saat berlaga di Stadion Wembely dan Old Trafford.

"Kami jelas tahu bahwa hasil imbang yang kami dapatkan, namun kami harus berpikir positif untuk memenangi laga (melawan Uruguay) dan menjadi pemimpin klasemen grup. Ini tak terkecuali untuk para asuporter dan semua orang, dukungan di belakang kami luar biasa. Dan seperti di Cardiff dan saya yakin ini akan sama," tuturnya.

"Tweet" Rasial, Pemain Swiss Menyesal

LONDON, KOMPAS.com - Timnas Swiss sampai harus mengusir salah seorang beknya karena tweet berbau rasial setelah dikalahkan wakil Asia.

Tweet rasial Michel Morganella ditujukan kepada rakyat Korea Selatan setelah timnya kalah 1-2 dari tim "Negeri Ginseng", Minggu (30/7/2012).

"Aku membuat kesalahan besar setelah hasil mengecewakan," sesal pria berusia 23 tahun itu.

Morganella kemudian menambahkan, ia meminta maaf kepada rakyat Korsel dan tim nasionalnya. Ia juga memohon maaf kepada delegasi Swiss di Olimpiade London 2012 dan persepakbolaan negeri itu.

Morganella kemudian segera menghapus tweet rasialnya, bahkan juga menutup akunnya.

Apa yang dilakukan dan "dikicaukan" Morganella, menurut Pelatih Swiss Gian Gilli, sangat mengecewakan rekan-rekan setimnya.

"Ia berlaku diskriminatif, menghina, dan melukai harga diri bangsa dan timnas Korsel," ucap Gilli.

Morganella, yang juga bermain untuk klub Serie-A, Palermo, baru tampil sekali bersama timnas senior Swiss. Ia jadi pilihan utama Pelatih Gilli dalam dua laga awal Grup B.

Dari dua laga, Swiss baru mengais satu poin dan akan mengakhiri petualangan grupnya di London 2012 di Stadion Millennium, Cardiff, Selasa (1/8/2012) saat meladeni tim kuat Meksiko.

Performa Swiss di London 2012
26 Juli: 1-1 Gabon
29 Juli: 1-2 Korsel

Lochte Kembali Dipecundangi Agnel

LONDON, KOMPAS.com - Untuk kedua kalinya, bintang kolam renang Amerika Serikat, Ryan Lochte, dipecundangi perenang muda Perancis Yannick Agnel (20). Agnel meraih medali emas nomor 200 meter gaya bebas putra di Aquatics Centre, London, Senin (30/7/2012) malam waktu setempat.

Agnel menyelesaikan lomba dalam waktu 1 menit 43,14 detik, jauh mengungguli Lochte yang hanya menempati urutan keempat. Medali perak nomor ini diraih dua perenang Asia, yaitu Park Tae-Hwan (Korea Selatan) dan Sun Yang (China), yang sama-sama mencatatkan waktu 1 menit 44,93 detik.

"Saya tidak menduga bisa membuat waktu seperti itu," kata Agnel, yang menentukan kemenangan Perancis di nomor estafet 4x100 meter gaya bebas, juga setelah mengungguli Lochte sebagai perenang terakhir.

Atas kemenangannya itu, Agnel mendapat ucapan selamat dari Presiden Perancis Francois Hollande, langsung di pinggir kolam.

"Saya memang punya rencana di kepala saya, tetapi hasil ini melampaui harapan saya. Saya memang harus unggul di 100 meter pertama dan mempertahankannya di sisa jarak," tutur Agnel, bercerita strateginya.

Lochte, yang dua kali ditaklukkan Agnel, hanya berkomentar bahwa rivalnya itu adalah perenang hebat. Dalam lomba tersebut, Lochte sebenarnya sempat berada di posisi kedua, namun terkejar Park dan Sun dalam 50 meter terakhir.

Sumber : AP

Greysia/Meiliana Selesaikan Tugas Kedua

Greysia/Meiliana Selesaikan Tugas Kedua

Selasa, 31 Juli 2012 | 12:32 WIB

Dibaca:

AFP/ADEK BERRY Ganda putri Indonesia, Meiliana Jauhari (kanan), sedang melihat rekannya, Greysia Polii,

LONDON, Kompas.com - Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Meiliana Jauhari menyelesaikan tugas kedua mereka dengan baik. Mereka berhasil mengalahkan pasangan Michelle Claire Edwards/Annari Viljoen asal Afrika Selatan, dalam dua gim langsung, 21-18, 21-10.
 
Greysia/Meiliana mengaku hari ini bisa tampil lebih lepas. Sebelumnya mereka sempat merasa gugup dan harus bermain tiga gim melawan pasangan asal Australia, Leanne Choo/Renuga Veeran, 21-11, 20-22, 21-13.
 
"Kami kecolongan start, jadi sempat tertinggal di gim pertama. Pada pertandingan kali ini kami bisa lebih enjoy dibanding kemarin, karena kami sudah menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan" ujar Greysia yang ditemui setelah bertanding.
 

Editor :

A. Tjahjo Sasongko

Ahsan/Bona, Balas Dendam di Saat yang Tepat

Ahsan/Bona, Balas Dendam di Saat yang Tepat

Selasa, 31 Juli 2012 | 12:39 WIB

Dibaca:

AFP Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan (kanan), dan Bona Septano.

LONDON, Kompas.com - Bagi  ganda putra Muhammad Ahsan/Bona Septano kemenangan pertama atas ganda Korea Selatan Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong datang di saat yang tepat.

Ganda putra Mohammad Ahsan/Bona Septano memastikan diri lolos ke babak perempat final Olimpiade London 2012 setelah menumbangkan ganda Korea, Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong, 24-22, 21-12.
 
Kemenangan ini sangat berkesan buat Ahsan/Bona, selain mengamankan posisi mereka di grup B dan lolos ke putaran perempat final, pasangan Indonesia ini berhasil membalas 'dendam' pada Ko/Yoo. Sebelumnya mereka selalu takluk dari pasangan Korea tersebut, lima kali bertemu, lima kali pula Ahsan/Bona dibuat menyerah.
 
Berikut petikan wawancara Ahsan/Bona dan sang pelatih, Herry Iman Pierngadi usai kemenangannya malam ini, Senin (30/7).
 
Apa kunci kemenangan Ahsan/Bona malam ini sehingga bisa menklukkan Ko/Yoo untuk pertama kalinya?
 

Ahsan : Kali ini ka mi bisa mengatur irama permainan dan tidak mau terburu-buru. Kami tahu kapan harus menyerang, dan kapan harus memperlambat tempo permainan.
 
Bona : Selain itu, kami juga bisa lebih tenang di saat-saat kritis. Sebelumnya kami selalu kalah di saat-saat terakhir.
Herry : Saya bilang pada Ahsan/Bona, ini adalah kesempatan kalau mau balas kekalahan. Olimpiade adalah event besar dan pressure nya tinggi. Pasangan Korea pasti juga terbebani karena mereka sebelumnya tak pernah kalah dari Ahsan/Bona dan malam ini mereka juga harus menang kalau mau lolos ke perempat final.
 
Bagaimana caranya bisa begitu tenang di lapangan?
Ahsan : Kami tidak mau memikirkan poin, mau 20-20 atau 21-21, yang penting main tenang dan terus bikin poin. Kalau dipikirkan bisa grogi dan kejadian lagi seperti sebelumnya
 
Bona : Kalau dibilang tegang pasti semua pemain pernah merasakan hal ini, namun pintar-pintar kita saja di lapangan bagaimana mengaturnya. Kami belum pernah menang dari Koo/Yoo, jadi kami berambisi sekali mengalahkan mereka kali ini. Dari awal kami sangat berkonsentrasi dan terus menerapkan pola permainan serang.
 
Herry : Saya katakan pada mereka untuk bermain lepas saja, nikmati permainan.
 
Secara teknis, apa yang tadi diterapkan di lapangan?

Ahsan : Pada gim kedua kami memperlambat tempo permainan dan Ko/Yoo sepertinya kesulitan di sini.
 
Bona : Kami juga banyak mengandalkan permainan depan dan membuat mereka mengangkat bola terus sehingga mereka banyak mati karena smash Ahsan.
 
Herry : Intinya Ahsan dan Bona berhasil menerapkan strategi dengan benar. Mereka tahu kapan memperlambat permainan. Pasangan Korea ini senang dengan permainan cepat, kalau diajak bermain lambat, mereka tidak ketemu tempo nya.
 
Bagaimana peluang di perempat final nanti?

Ahsan : Kami belum tahu akan bertemu dengan siapa, antara pasangan Malaysia atau Korea. Tapi lawan siapapun kami siap, yang penting fokus saja.
 
Bona : Kemenangan hari ini adalah modal bagi kami agar bisa lebih percaya diri di perempat final, semoga kami bisa tampil stabil.
 
Herry : Peluangnya tetap ada, kita lihat saja nanti. Ini adalah awal yang cukup baik untuk mereka.

Editor :

A. Tjahjo Sasongko

Masih Banyak Bangku Kosong di Venue Olimpiade

London - Pihak penyelenggara Olimpiade London 2012 kini tengah menghadapi masalah yang cukup pelik. Mereka dihadapkan pada kenyataan masih banyaknya bangku penonton yang tak terisi di berbagai venue.

Hingga hari ketiga penyelenggaraan Olimpiade, Senin (30/7/2012), bangku-bangku kosong cukup jelas terlihat di venue angkat besi, voli, dan anggar. Padahal, pihak panitia sudah melakukan berbagai cara untuk mengisinya, antara lain dengan mengundang tentara dan para pelajar.

Diwartakan Reuters, bagian yang paling terlihat kosong adalah bangku-bangku yang diperuntukkan untuk para pemegang akreditasi. Mereka adalah awak media, ofisial dari federasi olahraga internasional, ofisial olimpiade, serta keluarga dan teman-teman mereka.

Panitia penyelenggara Olimpiade London 2012 (LOCOG) kemarin bisa mendapatkan kembali sekitar 3.000 kursi yang tadinya untuk pemegang akreditasi. Mereka lalu menjualnya dan langsung ludes dalam beberapa jam.

Panitia be rharap bisa melakukan hal ini setiap hari demi mengatasi masalah kosongnya bangku penonton di venue.

"Semua orang melakukan apa yang mereka bisa, dan itu dilakukan sesi demi sesi," terang seorang wanita juru bicara LOCOG, sebagaimana dilansir Reuters.

"Saya pikir kami sudah mencoba segalanya yang kami bisa untuk memastikan kursi-kursi berakreditasi itu terisi dimana kami bisa melakukannya. Kami benar-benar melakukan yang terbaik," tambah dia.

Sebenarnya, kekosongan bangku penonton tak terjadi di semua venue. Di cabang dayung, hoki, dan bulutangkis, kursi penonton relatif terisi penuh. Bahkan, di cabang menembak, sebagian pemegang tiket yang hendak menonton nomor 10 meter air rifle putra tak bisa memasuki Royal Artillery Barracks karena venue tersebut sudah terlalu penuh.

( mfi / a2s )

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!


Angkat Besi Juga Langganan Penyumbang Medali Buat Indonesia

Jakarta - Indonesia memang punya tradisi meraih medali emas Olimpiade dari cabang bulutangkis. Akan tetapi, cabang angkat besi pun sudah menyumbangkan banyak medali buat "Merah Putih".

Sejak 1992, cabang badminton selalu menghasillkan medali emas buat Indonesia. Perinciannya: enam emas, enam perak, dan enam perunggu.

Angkat besi pun tak pernah absen dari meraup medali sejak Olimpiade 2000 di Sydney. Walaupun belum emas, tapi dalam tiga Olimpiade terakhir cabang ini telah memberikan dua perak dan empat perunggu buat kontingen "Garuda".

Di London 2012, Indonesia mengirim enam lifternya: 5 putra, 1 putri. Sampai saat ini sudah empat lifter yang tampil, dan menghasilkan satu medali.

Citra Febrianti, yang paling awal tampil, hanya menempati urutan keempat di nomor putri kelas 53 kg. Jadi Setiadi finish nomor lima di kelas 55 kg, Muhammad Hasabi menduduki peringkat ketujuh di kelas 62 kg.

Eko Yuli Irawan, yang juga turun di k elas 62 kg, berhasil melanjutkan tradisi medali angkat besi itu di Olimpiade. Tadi malam ia menduduki peringkat ketiga, dan berhak menyabet medali perunggu, sama seperti pencapaiannya di Beijing 2008 -- tapi di kelas 56 kg.

Dua yang akan berjuang malam ini – dinihari WIB – adalah Triyatno dan Deni, yang berlaga di kelas 69 kg. Triyatno adalah peraih medali perunggu di Olimpiade 2008, serta perunggu di Kejuaraan Dunia 2009

Semoga berhasil.

( a2s / rin )

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!


Eko Yuli Irawan, Hercules dari Lampung

Jakarta - Lifter Eko Yuli Irawan untuk kedua kalinya berturut-turut menjadi penyumbang medali pertama Indonesia di ajang Olimpiade. "Hercules" asal Lampung ini memang bertabur prestasi.

Walaupun bukan emas melainkan perunggu, tapi Eko telah mempersembahkan buah perjuangannya di Olimpiade 2012 tadi malam. Bertanding di cabang angkat besi kelas 62 kg, ia menduduki peringkat ketiga dengan total angkatan 317 kg.

Ini adalah medali kedua Eko pada Olimpiade-nya yang kedua. Empat tahun lalu ia juga meraih perunggu (di kelas 56 kg), dan saat itu menjadi atlet pertama Indonesia yang mendulang medali di Beijing, China.

Keberhasilan tersebut dicapai Eko hanya enam hari setelah dirinya genap berusia 23 tahun. Faktanya, dalam usia yang masih muda ia sudah mencetak sederet prestasi, dan diharapkan terus begitu di hari-hari mendatang.

Setelah Olimpiade 2008, peraih emas di SEA Games 2007 itu juga meraih medali perak di Kejuaraan Dunia 2009 di Goyang, Korea Selatan. Tahun lalu Eko juga tampil di Kejuaraan Dunia di Paris, Prancis, dan menyabet perunggu di kelas 62 kg, dengan total angkatan 310 kg.

Eko lahir di Lampung pada 24 Juli 1989 dari keluarga miskin. Ayahnya, Saman, seorang pengayuh becak, sedangkan ibunya, Wastiah, berjualan sayur. Ia sempat menjalani masa anak-anaknya dengan menggembala kambing.

Takdir Eko menjadi lifter bermula ketika ia menyaksikan sekelompok orang berlatih angkat besi di sebuah klub di daerahnya sekitar tujuh tahun silam. Lama kelamaan Eko kecil makin tertarik.

Dari yang awalnya sering diusir karena doyan mengintip orang latihan, pelatih klub Metro tersebut akhirnya mengajak Eko kecil ikut berlatih. Berbekal izin dari orangtuanya, setelah tugas menggembala kambing selesai, Eko pun mulai mengakrabkan diri dengan barbel.

Eko -- kini berdomisili di Balikpapan, Kalimantan Timur -- Timulai merintis prestasinya saat tampil sebagai lifter terbaik di Kejuaraan Dunia Yunior 2007 , di mana ia meraih medali emas di kelasnya. Sejak itu ia melanjutkan kariernya dengan gemilang.

Berkah kehebatan Eko di arena angkat besi adalah berubahnya keadaan ekonomi keluarganya. Bonus ratusan juta rupiah yang diterima pasca SEA Games 2007 ia gunakan antara lain untuk membangun rumah baru, membeli tanah dan sawah untuk ayahnya, yang kini tak perlu lagi mengayuh becak. Demikian pula dengan bonus-bonus lain yang telah ia peroleh.

Dengan keberhasilan menyabet medali perunggu di London, Eko yang juga sedang menantikan kelahiran anak pertamanya, dipastikan mendapatkan pula bonus uang sebesar Rp 250 juta, seperti telah dijanjikan oleh pemerintah.

Terima kasih, Eko.

( a2s / nds )

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!


Ejek Atletnya, Media China Minta Maaf

Beijing - Jangan pernah mencoba merendahkan pencapaian sebuah atlet di sebuah event internasional sekelas Olimpiade. Sebuah media lokal China sampai harus meminta maaf karena menghina atlet mudanya.

Itu terjadi pasca pertandingan cabang angkat besi nomor kelas 53 kg putri akhir pekan lalu, di mana atletnya, Zhou Jun, tampil buruk setelah gagal melakukan angkatan, baik di Snatch maupun Clean & Jerk.

Setelahnya, sebuah harian lokal asal Kunming, Metropolise Time, menulis headline "Kekalahan Paling Memalukan untuk Atlet Angkat Besi Wanita China".

Kontan saja pemberitaan itu mengundang kritik di dalam negeri yang menilai koran tersebut sudah terlalu keras menulis berita yang cenderung seperti tak menghargai usaha keras Zhao tersebut.

Setelahnya Metropolise lantas meminta maaf dan menyebut mereka lupa akan arti semangat Olimpiade dan memaklumi jika Zhou masih berusia 17 tahun dan minim pengalaman.

"Anda sudah tampil di sana (Olim piade), Anda sudah memberikan yang terbaik dan Anda sudah menjadi pahlawan kami," demikian tulis Metropolise seperti dilansir Reuters.

Setelah kasus tersebut, agen berita resmi China, Xinhua, lantas langsung menganjurkan agar media-media di sana tidak terlalu membebani para atletnya, meskipun mereka datang ke London dengan status juara umum empat tahun lalu.

"Semua atlet pasti menang dan kalah dan perbedaan di antara mereka sangatlah tipis. Pemenang harus diapresiasi dan diberikan bunga sebagai penghargaan, tapi yang kalah juga harus dihargai untuk usaha dan kerja keras mereka."

Selain mengenai masalah itu, China saat ini juga tengah diganggu isu doping yang menimpa perenang mudanya, Ye Shiwen, yang meraih medali emas di nomor 400 meter gaya ganti individual putri.

( mrp / a2s )

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!


Angkat Besi Juga Langganan Sumbang Medali Buat Indonesia

Jakarta - Indonesia memang punya tradisi meraih medali emas Olimpiade dari cabang bulutangkis. Akan tetapi, cabang angkat besi pun sudah menyumbangkan banyak medali buat "Merah Putih".

Sejak 1992, cabang badminton selalu menghasillkan medali emas buat Indonesia. Perinciannya: enam emas, enam perak, dan enam perunggu.

Angkat besi pun tak pernah absen dari meraup medali sejak Olimpiade 2000 di Sydney. Walaupun belum emas, tapi dalam tiga Olimpiade terakhir cabang ini telah memberikan dua perak dan empat perunggu buat kontingen "Garuda".

Di London 2012, Indonesia mengirim enam lifternya: 5 putra, 1 putri. Sampai saat ini sudah empat lifter yang tampil, dan menghasilkan satu medali.

Citra Febrianti, yang paling awal tampil, hanya menempati urutan keempat di nomor putri kelas 53 kg. Jadi Setiadi finish nomor lima di kelas 55 kg, Muhammad Hasabi menduduki peringkat ketujuh di kelas 62 kg.

Eko Yuli Irawan, yang juga turun di k elas 62 kg, berhasil melanjutkan tradisi medali angkat besi itu di Olimpiade. Tadi malam ia menduduki peringkat ketiga, dan berhak menyabet medali perunggu, sama seperti pencapaiannya di Beijing 2008 -- tapi di kelas 56 kg.

Dua yang akan berjuang malam ini – dinihari WIB – adalah Triyatno dan Deni, yang berlaga di kelas 69 kg. Triyatno adalah peraih medali perunggu di Olimpiade 2008, serta perunggu di Kejuaraan Dunia 2009

Semoga berhasil.

( a2s / rin )

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!


Senin, 30 Juli 2012

Lotus Berharap Raikkonen Tak Pergi

Lotus Berharap Raikkonen Tak Pergi

Penulis : Aloysius Gonsaga AE | Selasa, 31 Juli 2012 | 08:19 WIB

Dibaca:

AFP/PAUL CROCK Pebalap Lotus, Kimi Raikkonen.

KOMPAS.com - Tim Lotus berharap Kimi Raikkonen berkomitmen untuk bertahan bersama mereka semusim lagi, meskipun pebalap Finlandia itu sedang dihubung-hubungkan dengan Ferrari.

Kabar itu muncul setelah GP Hungaria akhir pekan lalu, bahwa Raikkonen masuk daftar incaran "Scuderia", jika tim Italia itu mencari pengganti Felipe Massa untuk musim 2013. Padahal, juara dunia 2007 ini punya masa lalu yang getir dengan presiden Ferrari, Luca di Montezemolo.

Meskipun kabar itu santer berembus, team principal Lotus Eric Boullier mengaku tak khawatir. Pasalnya, dia melihat tak ada pilihan yang lebih baik bagi pebalapnya selain bertahan.

"Menyenangkan bahwa Ferrari sedang dalam pembicaraan di suratkabar. Tetapi saya tidak tahu bahwa Kimi memiliki rencana untuk kembali ke Ferrari," terang Boullier, yang melihat adanya peluang menang bagi Raikkonen di Sirkuit Hungaroring.

Ketika ditanya apakah dia ingin mempertahankan kedua pebalapnya, Raikkonen dan Romain Grosjean, pada tahun depan, Boullier menjawab: "Tentu saja. Tak ada alasan bagi mereka untuk pergi."

Ferrari menegaskan bahwa mereka masih senang menunda memilih pebalap kedua, meskipun ada kemungkinan gagal mendapatkan Raikkonen. Team principal Stefano Domenicali mengatakan bahwa semua yang terjadi selama ini hanyalah spekulasi.

"Kimi adalah seorang juara dunia bersama kami (2007), dan saya melihat spekulasi di media, tetapi tidak ada yang lebih dari itu. Saya bisa mengonfirmasi bahwa saya mengatakan kepadamu pekan lalu; pada dasarnya kami tidak tergesa-gesa dalam membuat keputusan atau mengumumkan sesuatu hal, karena kami ingin memanfaatkan waktu. Kami masih bersama Felipe dan kami ingin melindunginya, dan ini penting bagi kejuaraan ini. Jadi, tak ada hal baru untuk dilaporkan,"  paparnya.

Domenicali pun menolak untuk memberikan komentar mengenai Jenson Button, yang juga dihubungkan dengan timnya. Dia menegaskan bahwa pebalap yang dimaksud masih terikat kontrak dengan McLaren, sehingga tak ada hal yang harus dibicarakan.

Lochte Kembali Dipecundangi Agnel

LONDON, KOMPAS.com - Untuk kedua kalinya, bintang kolam renang Amerika Serikat, Ryan Lochte, dipecundangi perenang muda Perancis Yannick Agnel (20). Agnel meraih medali emas nomor 200 meter gaya bebas putra di Aquatics Centre, London, Senin (30/7/2012) malam waktu setempat.

Agnel menyelesaikan lomba dalam waktu 1 menit 43,14 detik, jauh mengungguli Lochte yang hanya menempati urutan keempat. Medali perak nomor ini diraih dua perenang Asia, yaitu Park Tae-Hwan (Korea Selatan) dan Sun Yang (China), yang sama-sama mencatatkan waktu 1 menit 44,93 detik.

"Saya tidak menduga bisa membuat waktu seperti itu," kata Agnel, yang menentukan kemenangan Perancis di nomor estafet 4x100 meter gaya bebas, juga setelah mengungguli Lochte sebagai perenang terakhir.

Atas kemenangannya itu, Agnel mendapat ucapan selamat dari Presiden Perancis Francois Hollande, langsung di pinggir kolam.

"Saya memang punya rencana di kepala saya, tetapi hasil ini melampaui harapan saya. Saya memang harus unggul di 100 meter pertama dan mempertahankannya di sisa jarak," tutur Agnel, bercerita strateginya.

Lochte, yang dua kali ditaklukkan Agnel, hanya berkomentar bahwa rivalnya itu adalah perenang hebat. Dalam lomba tersebut, Lochte sebenarnya sempat berada di posisi kedua, namun terkejar Park dan Sun dalam 50 meter terakhir.

Sumber : AP

Greysia/Meiliana Selesaikan Tugas Kedua

Greysia/Meiliana Selesaikan Tugas Kedua

Selasa, 31 Juli 2012 | 12:32 WIB

Dibaca:

AFP/ADEK BERRY Ganda putri Indonesia, Meiliana Jauhari (kanan), sedang melihat rekannya, Greysia Polii,

LONDON, Kompas.com - Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Meiliana Jauhari menyelesaikan tugas kedua mereka dengan baik. Mereka berhasil mengalahkan pasangan Michelle Claire Edwards/Annari Viljoen asal Afrika Selatan, dalam dua gim langsung, 21-18, 21-10.
 
Greysia/Meiliana mengaku hari ini bisa tampil lebih lepas. Sebelumnya mereka sempat merasa gugup dan harus bermain tiga gim melawan pasangan asal Australia, Leanne Choo/Renuga Veeran, 21-11, 20-22, 21-13.
 
"Kami kecolongan start, jadi sempat tertinggal di gim pertama. Pada pertandingan kali ini kami bisa lebih enjoy dibanding kemarin, karena kami sudah menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan" ujar Greysia yang ditemui setelah bertanding.
 

Editor :

A. Tjahjo Sasongko

Eko Yuli, Medali Kedua Anak Gembala

Eko Yuli, Medali Kedua Anak Gembala

Selasa, 31 Juli 2012 | 12:12 WIB

Dibaca:

Yuri Cortez/AFP Eko Yuli Irawan

LONDON, Kompas.com - Bagi atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan, tampil di Olimpiade seperti suatu keharusan untuk meraih medali.
    
Tidak banyak atlet yang dua kali berturut-turut tampil di Olimpiade dan meraih medali di kedua kesempatan itu, dan lifter berusia 23 tahun itu adalah salah satunya.
    
Pada Olimpiade beijing 2008, ia menyumbang medali perunggu, dan kali ini di London, pria kelahiran 24 Juli 1989 itu mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia, juga medali perunggu.
    
"Ini prestasi terbaik yang bisa saya peroleh, mungkin memang rejekinya masih perunggu," ujar Eko yang ditemui usai pertandingan di Excel London.
    
Kendati tampil dengan tulang kering dibebat akibat cedera menjelang SEA Games setahun lalu, Eko tetap tampil percaya diri di hadapan juri dan penonton yang memenuhi arena pertandingan.
    
Wajahnya sempat tampak menegang saat menanti atlet China Zhang Jie melaku kan angkatan terakhirnyan 178kg, namun setelah Zhang gagal, ia langsung berpelukan dengan para pelatihnya.  "Saya bersyukur masih diberi kesempatan, kalau dia berhasil saya tidak bisa dapat medali," katanya.
    
Perjuangan panjang
Eko yang semasa kecilnya adalah penggembala kambing di kampung halamannya, Lampung, percaya bahwa keberhasilan apapun membutuhkan perjuangan.
    
Ia mengenang bagaimana ia mulai menekuni cabang olahraga yang membesarkan namanya itu, saat masih berusia 11 tahun. "Dari tiga orang yang mengawali latihan sama-sama, yang dua menyerah tidak melanjutkan latihan," kata Eko yang tertarik dengan angkat besi karena sering menyaksikan latihan.
    
Eko yang lahir dari keluarga sederhana, ayahnya penarik becak dan ibu penjaja sayur, mengatakan awalnya menekuni angkat besi karena diajak ikut berlatih.
    
Meski hanya diajak, ia berusaha serius menekuni bidang yang sudah dipilihnya menjadi jalan hidup. "Untuk meraih prestasi harus melalui perjuangan panjang dan pengorbanan. Saya kehilangan masa muda saya untuk berlatih, mengorbankan sekolah," katanya.

"Setiap Olimpiade berat. Empat tahun lalu, sebulan sebelum Olimpiade saya cedera hamstring, beruntung masih bisa mempersembahkan medali. Tahun ini, saya juga masih cedera pada tulang kering kaki kanan saya, Alhamdulillah masih bisa tampil," katanya.
    
Eko mengaku selalu memasang target dalam hidupnya. "Buatlah target setinggi mungkin," kata lifter yang sekarang membela provinsi Kalimantan Timur itu.
    
Suami Masitah yang sedang menanti kelahiran anak pertama mereka itu mengatakan, dalam latihan dan bertanding pun ia selalu memasang target lebih tinggi dan berusaha mencapainya. "Saya mengawali karir dari kelas 35kg, dan selalu memasang target. Setiap tahun hasil angkatannya harus naik 5kg," katanya.
    
"Kalau mau berprestasi, jangan setengah-setengah, kalau cuma main-main, habis waktu masa muda kita," tambah peraih emas SEA Games 2007 dan perak kejuaraan dunia 2009 dan perunggu 2011 itu.
    
Ditanya akan dipersembahkan untuk siapa medali yang diraih, Eko dengan tegas mengatakan untuk keluarganya. "Ini juga hadiah untuk anak saya yang diperkirakan akan lahir dua minggu mendatang. Juga hadiah ulangtahun saya," kata pria kelahiran Lampung, 24 Juli 1989 itu.

"Ini prestasi terbaik yang bisa saya peroleh, mungkin memang rejekinya masih perunggu,

Editor :

A. Tjahjo Sasongko

Ahsan/Bona, Balas Dendam di Saat yang Tepat

Ahsan/Bona, Balas Dendam di Saat yang Tepat

Selasa, 31 Juli 2012 | 12:39 WIB

Dibaca:

AFP Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan (kanan), dan Bona Septano.

LONDON, Kompas.com - Bagi  ganda putra Muhammad Ahsan/Bona Septano kemenangan pertama atas ganda Korea Selatan Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong datang di saat yang tepat.

Ganda putra Mohammad Ahsan/Bona Septano memastikan diri lolos ke babak perempat final Olimpiade London 2012 setelah menumbangkan ganda Korea, Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong, 24-22, 21-12.
 
Kemenangan ini sangat berkesan buat Ahsan/Bona, selain mengamankan posisi mereka di grup B dan lolos ke putaran perempat final, pasangan Indonesia ini berhasil membalas 'dendam' pada Ko/Yoo. Sebelumnya mereka selalu takluk dari pasangan Korea tersebut, lima kali bertemu, lima kali pula Ahsan/Bona dibuat menyerah.
 
Berikut petikan wawancara Ahsan/Bona dan sang pelatih, Herry Iman Pierngadi usai kemenangannya malam ini, Senin (30/7).
 
Apa kunci kemenangan Ahsan/Bona malam ini sehingga bisa menklukkan Ko/Yoo untuk pertama kalinya?
 

Ahsan : Kali ini ka mi bisa mengatur irama permainan dan tidak mau terburu-buru. Kami tahu kapan harus menyerang, dan kapan harus memperlambat tempo permainan.
 
Bona : Selain itu, kami juga bisa lebih tenang di saat-saat kritis. Sebelumnya kami selalu kalah di saat-saat terakhir.
Herry : Saya bilang pada Ahsan/Bona, ini adalah kesempatan kalau mau balas kekalahan. Olimpiade adalah event besar dan pressure nya tinggi. Pasangan Korea pasti juga terbebani karena mereka sebelumnya tak pernah kalah dari Ahsan/Bona dan malam ini mereka juga harus menang kalau mau lolos ke perempat final.
 
Bagaimana caranya bisa begitu tenang di lapangan?
Ahsan : Kami tidak mau memikirkan poin, mau 20-20 atau 21-21, yang penting main tenang dan terus bikin poin. Kalau dipikirkan bisa grogi dan kejadian lagi seperti sebelumnya
 
Bona : Kalau dibilang tegang pasti semua pemain pernah merasakan hal ini, namun pintar-pintar kita saja di lapangan bagaimana mengaturnya. Kami belum pernah menang dari Koo/Yoo, jadi kami berambisi sekali mengalahkan mereka kali ini. Dari awal kami sangat berkonsentrasi dan terus menerapkan pola permainan serang.
 
Herry : Saya katakan pada mereka untuk bermain lepas saja, nikmati permainan.
 
Secara teknis, apa yang tadi diterapkan di lapangan?

Ahsan : Pada gim kedua kami memperlambat tempo permainan dan Ko/Yoo sepertinya kesulitan di sini.
 
Bona : Kami juga banyak mengandalkan permainan depan dan membuat mereka mengangkat bola terus sehingga mereka banyak mati karena smash Ahsan.
 
Herry : Intinya Ahsan dan Bona berhasil menerapkan strategi dengan benar. Mereka tahu kapan memperlambat permainan. Pasangan Korea ini senang dengan permainan cepat, kalau diajak bermain lambat, mereka tidak ketemu tempo nya.
 
Bagaimana peluang di perempat final nanti?

Ahsan : Kami belum tahu akan bertemu dengan siapa, antara pasangan Malaysia atau Korea. Tapi lawan siapapun kami siap, yang penting fokus saja.
 
Bona : Kemenangan hari ini adalah modal bagi kami agar bisa lebih percaya diri di perempat final, semoga kami bisa tampil stabil.
 
Herry : Peluangnya tetap ada, kita lihat saja nanti. Ini adalah awal yang cukup baik untuk mereka.

Editor :

A. Tjahjo Sasongko