Usai mendulang emas di 100 meter di hari Minggu (5/8), Bolt menjadi satu-satunya orang yang pernah dua kali menjuarai nomor tersebut di Olimpiade, karena ia pun memenanginya di Beijing empat tahun lalu.
Ia melampaui Carl Lewis dari Amerika Serikat, yang di tahun 1984 juara dan mendapat emas di 1988 hanya setelah Ben Johnson didiskualifikasi karena terbukti doping.
Kini atlet Jamaika itu berharap menjadi orang pertama pula yang memenangi dua final 200 meter. Jika demikian, bisa dipastikan ia akan menjadi sprinter terhebat dalam sejarah.
Di Beijing, Bolt menjadi orang kesembilan yang meraih emas dobel di nomor 100 dan 200 meter di Olimpiade. Ia memenangi kedua nomor itu dengan menorehkan rekor baru.
"Aku takkan pernah bilang bahwa aku adalah yang terbesar sampai aku menuntaskan yang 200 meter. Ini semua soal ini, mempertahankan titel-titelku, karena inilah yang akan membuatku jadi legenda," tutur Bolt dikutip Reuters.
Di nomor 200 meter, Bolt pernah dikalahkan kompatriotnya, Yohan Blake, di Brussels, Belgia, tahun lalu. Kali ini ia bertekad mengalahkan partner berlatihnya di Jamaika itu.
"Aku bilang pada Yohan, 200 meter akan berbeda karena ini adalah event kesayanganku. Aku takkan membiarkan dia mengalahkanku lagi," cetusnya.
Nomor lari 200 meter putra akan dimulai hari Selasa besok, dan finalnya digelar Kamis.
( a2s / nds )
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar