Wenger secara khusus menyebut tiga klub yang menurutnya punya kebijakan transfer yang 'berlebihan', yaitu Paris Saint-Germain, Manchester City, dan Chelsea.
Di jendela transfer musim panas ini, PSG menggelontorkan dana sebesar 105 juta euro (sekitar 1,2 triliun rupiah) untuk memboyong Ezequiel Lavezzi, Thiago Silva, Marco Verratti, dan Zlatan Ibrahimovic. Sementara Chelsea merogoh kocek lebih dari 63 juta euro (sekitar 733 miliar rupiah) untuk menebus Marko Marin, Hazard bersaudara, George Brady, dan Oscar.
City memang belum melakukan aktivitas belanja di bursa transfer musim panas ini. Namun jumlah uang yang mereka keluarkan dalam dua musim terakhir juga tak kalah besar.
"Sebuah klub bisa membeli pemain seperti yang sudah dilakukan PSG atau Manchester City atau Chelsea, dengan sumber daya yang tak terbatas, tapi secara keseluruhan sepakbola menderita. Lihat aktivitas di bursa transfer sejak awal musim panas," papar Wenger kepada The Sun.
"PSG adalah klub ambisius dan mereka punya sumber daya dan begitulah. Kita selalu membicarakan hal yang sama. Saya pikir tidak ada yang baru dalam hal itu."
Kecaman Wenger itu bukan tanpa alasan. Eropa saat ini tengah dilanda krisis ekonomi. Di beberapa negara, tingkat pengangguran juga tercatat cukup tinggi.
"Eropa saat ini seperti Titanic tapi kita hidup dalam sepakbola seperti tidak ada masalah apa-apa. Lebih dari sebelumnya, kami harus menjalankan klub dengan lebih ketat karena sepertinya setiap orang di Eropa sedang menderita," lanjut manajer Arsenal itu.
"Kami harus ambisius tapi juga memastikan kami tidak mendapat masalah keuangan. Sulit bagi kami karena gaji di beberapa klub sangat tinggi. Tapi tentu pemain kami cukup adil untuk membandingkan dirinya dengan pemain di klub lain," imbuhnya.
Arsenal sendiri baru mendatangkan dua pemain di jendela transfer musim panas. The Gunners mengeluarkan dana sebesar 23,7 juta euro (sekitar 276 miliar rupiah) untuk mendatangkan Lukas Podolski dan Olivier Giroud.
( nds / mrp )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar